Jurnalis Anggota AJI Palembang Belajar Ilmu Komunikasi di RNTC Belanda

PALEMBANG – Kesempatan belajar hingga ke mancanegara jadi impian banyak orang.
Pengalaman berharga itulah yang didapat M. Rizqi Nurmizan, video jurnalis Kompas TV Palembang.
Rizqi mendapat beasiswa untuk mengikuti kursus singkat (short-course) di RNTC Media Training Center, Haarlem, Belanda, sejak 5-23 Juni 2023.
Beasiswa ini merupakan bagian dari Orange Knowledge Programme (OKP) yang dikelola oleh Nuffic, dengan dukungan dari Kementerian Luar Negeri Belanda.
Rizqi tiba di Belanda bersama tiga orang Indonesia lainnya yang meraih beasiswa serupa pada musim panas kali ini.
Mereka adalah Bekti Nugroho (Jakarta, Jurnalis Emiten News), Hardyanto (Jakarta, PNS Sekretariat Kabinet), dan Arief Bachtiar (Palu, Humas Universitas Tadulako).
Program ini juga diikuti lebih dari 30 peserta lainnya dari berbagai negara di belahan dunia, seperti Nigeria, Aljazair, Mesir, Sudan Selatan, Ethiopia, Tanzania, Irak, dan Vietnam.
Di RNTC, Rizqi mengikuti kursus bertema Media Digital untuk Mengantisipasi Disinfomasi dan Hoaks.
Selama kursus, ia mengaku banyak hal baru yang ia pelajari seputar ilmu komunikasi.
Antara lain belajar memahami audiens dan mengubah persepsi, memanfaatkan metode storytelling, serta memilih format yang tepat dalam penyajian konten.
Peserta kursus juga belajar memanfaatkan smartphone untuk meng-edit video.
“Saya juga belajar memahami bagaimana terbentuknya polarisasi di masyarakat yang biasanya disertai merebaknya disinformasi, serta cara yang tepat bagi jurnalis dalam menanganinya. Penguasaan akan hal ini sangat penting, mengingat Indonesia akan menghadapi Pemilu 2024 yang diperkirakan terjadi pembelahan masyarakat disertai merebaknya disinformasi dan hoaks,” ujar Rizqi.
Selain itu, ia juga mempelajari penggunaan aplikasi dan berbagai macam tools di internet untuk mengecek kebenaran informasi.
“Penguasaan tools ini berguna sekali untuk memverifikasi kebenaran berita yang beredar. Apalagi sekarang begitu banyak informasi di media sosial yang belum bisa dipastikan itu fakta atau hoax,” kata Rizqi.
Tak hanya belajar ilmu komunikasi di kelas, Rizqi banyak mempelajari hal baru selama di Negeri Kincir Angin.
Tak cuma mendatangi tempat-tempat menarik di sekitar Amsterdam dan Haarlem, ia juga berinteraksi dengan masyarakat setempat dan tentunya warga negara lain.
“Jadi pengalamannya tak hanya secara fisik, tapi juga secara sosial. Kita bisa mempelajari karakter masyarakatnya secara umum dan dari situ banyak hal yang bisa diambil hikmahnya,” ungkapnya.
RNTC yang merupakan lembaga pelatihan media yang terkemuka, membuka pendaftaran beasiswa sebanyak dua hingga tiga kali setiap tahunnya.
Rizqi berharap, akan ada lebih banyak orang Indonesia khususnya praktisi media dan komunikasi yang mengikuti program ini.
“Pekerja media di Tanah Air perlu meningkatkan kapasitasnya, agar dapat memproduksi informasi berkualitas. Terlebih di masa sekarang, media massa tak hanya menghadapi gempuran media sosial, tapi juga produk informasi berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence,” tutup Rizqi. (*)
Artikel Terkini

AJI Palembang Gelar Pelatihan Keamanan Digital, Antisipasi Ancaman Terhadap Jurnalis

Komite Keselamatan Jurnalis: Serangan Terhadap Website Project Multatuli, Membungkam Kritik dan Menciderai Kebebasan Pers

Aksi Doa dan Penyalaan Lilin dari Tokoh Lintas Agama dan Para PRT Korban

Website Project Multatuli Diserang Setelah Merilis Laporan Kasus Pencabulan di Baubau

Ruang sipil di Indonesia diperingkat ‘terhalang’ menurut laporan yang mengemukakan peningkatan pembatasan kebebasan sipil di Asia

SIEJ Kecam Intimidasi Massa ke Teropong News Karena Beritakan Illegal Loging