Aksi Tenda Perempuan Hari Ke II : Menunggu Mbak Puan Berdialog dengan PRT Korban
JAKARTA – Aksi tenda perempuan PRT hari kedua, 12 Maret 2023 dilakukanMinggu, hari ini di depan Gedung DPR RI, Jakarta. Para PRT kembali menggelar tenda perjuangan “Menunggu Mbak Puan Berdialog dengan PRT Korban.”
Walaupun cuaca sempat hujan gerimis sebelum aksi dimulai, namun para PRT tetap semangat berorasi. Aksi berjalan lancar walaupun sempat khawatir tidak dapat aksi dikarenakan hari libur dan dijaga polisi.
Siti Muslikhah salah satu PRT menyampaikan, “Alhamdulillah aksi hari ini berjalan lancar walaupun kami sempat khwatir tidak diperbolehkan oleh pihak kepolisian, namun negosiasi berjalan lancar dan hingga aksi selesai.”
Tenda perempuan ini sebagai wujud perjuangan perempuan dalam menunggu Ketua DPR RI, Puan Maharani untuk berdialog bersama para PRT korban. Aksi ini menunjukkan daruratnya situasi PRT dan menunggu sikap Ketua DPR yang belum mau bertemu para PRT
Sementara Rapat paripurna untuk mengagendakan pengesahan RUU PPRT sebagai RUU inisiatif DPR sudah sangat mendesak, yaitu dilakukan pada masa sidang ini, 14 Maret 2023, namun hingga hari ini, Mbak Puan belum juga mau bertemu para PRT korban. Kondisi ini seperti mengulur waktu dan mengorbankan nasib para PRT sehingga ada potensi RUU PPRT diabaikan kembali.
Sudah 19 tahun RUU PPRT didiskriminasi dan dimarjinalkan, sepatutnya DPR periode ini meninggalkan legacy bagi rakyat perempuan.
“Hari ini kami bertenda di hari kedua untuk tetap menunggu Mbak Puan. Kami akan berjuang terus untuk menunggu Ketua dan Pimpinan DPR untuk bertemu dan berdialog kami,” ujar Sutinah yang melakukan orasi
“Meskipun kami aksi ke DPR, kami PRT tetap bekerja dan tidak meninggalkan tanggungjawab untuk bekerja bersih rumah, memasak, mencuci. Padahal sebagian besar dari kami tidak libur. Sehingga kami bangun lebih pagi dari biasanya agar sebelum aksi rumah majikan sudah beres. Sehabis aksi ini, kami kembali bekerja,” ujar Etti, PRT lainnya yang melakukan orasinya.
Koordinator JALA PRT, Lita Anggraini menyatakan bahwa ini semua butuh perjuangan berat.
“Semua butuh perjuangan berat, kesabaran untuk UU Perlindungan PRT yang sudah 19 tahun di DPR. Esok dan esok kami akan terus bertenda untuk menunggu Mbak Puan dan semua Pimpinan DPR untuk berdialog dan mewujudkan UU PPRT.”
Sejumlah PRT lain seperti Adiati dan Siti Muslikhah menyatakan bahwa mereka akan terus menunggu Mbak Puan di depan gerbang DPR.
“Kami yakin mbak Puan sebagai Ketua DPR dan bersama Pimpinan DPR masih punya kehendak baik. Maka kami menunggu kehendak baik itu terwujud.”
Koalisi Sipil untuk UU PPRT
Kontak: Lita Angraini (0812-4720-0500)
Artikel Terkini
AJI Palembang Gelar Pelatihan Keamanan Digital, Antisipasi Ancaman Terhadap Jurnalis
Komite Keselamatan Jurnalis: Serangan Terhadap Website Project Multatuli, Membungkam Kritik dan Menciderai Kebebasan Pers
Aksi Doa dan Penyalaan Lilin dari Tokoh Lintas Agama dan Para PRT Korban
Website Project Multatuli Diserang Setelah Merilis Laporan Kasus Pencabulan di Baubau
Ruang sipil di Indonesia diperingkat ‘terhalang’ menurut laporan yang mengemukakan peningkatan pembatasan kebebasan sipil di Asia
SIEJ Kecam Intimidasi Massa ke Teropong News Karena Beritakan Illegal Loging